BUDAYA NGANJUK
Kabupaten Nganjuk menjadi
salah satu daerah wisata di
Jawa Timur memiliki obyek
dan daya tarik wisata yang
cukup memikat, diantaranya
wisata alam, wisata budaya,
wisata minat khusus dan
wisata sejarah. Dengan
adanya fasilitas penunjang
kepariwisataan yang lengkap
akan mampu memberikan
sentuhan, kenangan
tersendiri bagi para wisata.
1. Prosesi upacara mandi air sedudo.
Prosesi upacara mandi
bersama di air terjun sedudo
ini telah berlangsung sejak
jaman Majapahit dalam
upacara Prana Prathista.
Upacara sakral ini diiringi
oleh berbagai atraksi kesenian
dan jedor. Dilaksanakan tiap
bulan Syuro, dipimpin
langsung oleh Bupati Nganjuk
dihadiri oleh undangan dan
masyarakat dari segala
penjuru baik dalam maupun
luar kota propinsi Jawa TiMur.
Air terjun Sedudo terletak di
Desa Ngliman, Kecamatan
Sawahan di lereng Gunung
Wilis 28 km arah selatan Kota
Nganjuk. Bila mandi di
cucuran air terjun setinggi 100
m tersebut dipercayakan oleh
sebagian masyarakat akan
dapat mendatangkan berkah
awet muda, pangkat dan
kedudukan.
2. Prosesi Jamasan Pusaka Upacara Sakral jamasan
pusaka ini dilaksanakan tiap hari Senin Wage, pada bulan Syuro (menurut penanggalan jawa) di Gedong pusaka Desa Ngliman Kecamatan Sawahan, diikuti oleh masyarakat dan dipandu oleh para sesepuh Desa Ngliman, atraksi kesenian Mungdhe dan reyog biasa meramaikan acara ini. 3.museum anjuk ladang
Museum Anjuk Ladang
Terletak di Kota Nganjuk,
sebelah timur Terminal Bus
Kota Nganjuk, di dalamnya
tersimpan benda (cagar
budaya jaman Hindu, Doho
dan Majapahit) yang
terdapat di daerah Kabupaten
Nganjuk. Disamping itu
disimpan Prasasti Anjuk
Ladang yang merupakan cikal
bakal berdirinya Kabupaten
Nganjuk.
4. Candi Lor
Candi terbuat dari batu bata
merah ini terletak di Desa
Candi Kecamatan Loceret 5 km
ke arah selatan kota Nganjuk,
diperkirakan dibangun pada
tahun 859 Sak, atau 937
Masehi, terbuat dari batu bata
merah. Di sekitar candi inilah
ditemukan prasasti Anjuk
Ladang.
5. Candi Ngetos
candi yang dihiasi dengan
kepala kala ini terletak
didesa Ngetos atau Atas Angin
Kecamatan Ngetos ± 15 km
dari selatan pusat Nganjuk.
Menurut cerita, candi ini
dibangun atas prakarsa raja
Majapahit (Hayam Wuruk)
yang diperuntukkan sebagai
tempat penyimpanan abu jenajahnya.
6. Gua Margo Tresno
Gua yang alam sekitarnya mempunyai panorama pegunungan yang cukup indah dan sejuk terletak di Desa Sugihwaras Kecamatan Ngluyu 35 km arah utara pusat kota Nganjuk. Sangat cocok dikunjungi bagi para petualang. Sejauh 650 m sebelum masuk pintu gua, terdapat kolam Ubalan yang airnya begitu jernih. Luas gua ± 15 x 50 m dan berhubungan dengan Gua Lemah Jeblong. Di sekitar gua terdapat Gua Gondel Bawe dan Gua Pawon. 7. Masjid Al Mubarok&makam kanjeng jimat.
Masjid kuno yang memiliki
mimbar dan bedug buatan
tahun 1759 ini berlokasi di
Kecamatan Berbek ± 10 km
arah selatan Kota Nganjuk. Di
komplek masjid ini terdapat
makam Kanjeng Jimat (Krt.
Sosro koesoemo I) bupati
Nganjuk yang pertama. Tiap
malam Jum ’at legi ramai
dikunjungi para peziarah.
8. Klenteng Hok Yoe KiongKlenteng Hok Yoe Kiong atau
tempat peribadatan Tri Darma
terletak pada kilometer 5
(lima) sebelum masuk kota
Nganjuk, tepatnya di jalan
raya Surabaya dekat pasar
sentra bawang merah.
9. Kompleks monumen drs.sutomo.
Monumen yang menempati
tanah seluas ± 3,5 ha,
merupakan tempat kelahiran
Dr. Sutomo (pendiri Boedi
Oetomo). Secara keseluruhan,
kompleks bangunan ini terdiri
dari patung Dr. Soetomo
dalam posisi duduk dan
sedang membuka buku,
menggambarkan beliau
seorang cendekiawan yang
sedang memperdalam ilmu
pengetahuan. Tinggi patung ±
4m, kemudian pendopo induk
berbentuk joglo berukuran 20
x 20 m yang pada hari-hari
tertentu dimanfaatkan untuk
rapat/pertemuan, sarasehan,
pentas atraksi kesenian,
tempat rekreasi dan
perkemahan.
10.taman Rekreasi Anjuk ladang.
Taman Rekreasi Anjuk Ladang (TRAL) merupakan salah satu tempat rekreasi keluarga yang tidak jauh dari pusat kot, yakni sekitar 2 km arah selatan kota Nganjuk. TRAL menempati areal yang cukup luas dan lokasinya bersebelahan dengan stadion olah raga Anjuk Ladang. Fasilitas yang tersedia di sana meliputi aneka mainan anak-anak, panggung hiburan, kereta kelinci, arena becak mini, kolam renang, sepeda air, jogging track, camping ground, kuda tunggangan dan lain-lain. Untuk kenyamanan pengunjung, juga dilengkapi dengan pojok pujasera yang menyediakan aneka macam makanan dan minuman yang harganya cukup terjangkau. 11. Monumen dan Padepokan jendral sudirman
Terletak di Desa Bajulan
Kecamatan Loceret. Monumen
didirikan sebagai tanda bahwa
di Desa Bajulan disinggahi
Panglima Besar Jenderal
Sudirman selama 9 hari dalam
rute perjalanan memimpin
perang gerilya melawan
Belanda pada tahun 1949. ± 3
km dari monumen ini ke arah
selatan, kita dapati
padepokan yang sekarang
dijadikan museum, juga
tempat wudlu juga tempat
perundingan serta tempat
sholat yang pernah beliau
pakai selama tinggal di Desa
Bajulan.
12. Air Merambat Roro Kuning
Desa Bajulan terletak ± 23 km
selatan kota Nganjuk,
merupakan kawasan hutan
pinus yang indah. Memiliki
sungai yang jernih dan air
terjun yang menakjubkan,
diantaranya: Air Terjun Roro
Kuning yang dekat dengan
Museum Panglima Sudirman,
Air Terjun Pacoban Ngunut
setinggi +75m dan Pacoban
Lawe setinggi +95m.